Dindaa
Menurutku ini sangat menyentuh :"
Selamat membaca :D
Lupa sumbernya maaf

Angin..
mungkinkah aku bisa sepertinya ?
Yang bisa berhembus kemanapun dia suka.
Menembus ruang dan waktupun ia bisa
Yang dapat menghempaskan apa saja yang menghalangi langkahnya

Bukan mauku ini semua terjadi
Bukan mauku menyusahkan mereka
Bukan mauku...
Aku juga mau mereka bahagia
Aku merasa menjadi beban ..
Beban yg menghalangi langkah mereka
Sepanjang hidupku aku berusaha memberikan yg terbaik..
Di saat semua bermain, aku belajar mati"an demi meraih yg terbaik hanya untuk membuat mereka bangga
Di saat semua bisa memiliki semua apa yg mereka mau, aku hanya bisa menceritakan tanpa berani meminta
Di saat semua bisa mengembangkan bakatnya, aku ingin meminta untuk kursus bakat tapi aku ingat masih banyak tanggungan mereka
Tapi aku berusaha menikmati itu semua

Di saat masa remajaku, harusnya aku bisa meraih bahagiaku dengan mereka
Tapi Dia telah memanggilnya
Hancur.. dan aku merasa masa depanku gelap
Aku telah kehilangan nahkoda
Tapi apa yang bisa aku lakukan ?
Segala usaha untuk bangkit menghadapi hidup telah aku lakukan
Senyum dan tawaku tak mencerminkan hatiku yg kelam
Berkawanpun aku memilih.. terkadang aku minder untuk bergabung
Takut tak diterima itulah yg aku rasakan

Aku butuh sosok yg dapat mengerti
Sosok yg dapat memberi rasa aman dan nyaman
Aku lelah
Aku merasa mulai gila

Di saat ku beranjak dewasapun, mereka masih tak mengerti aku
Seringkali ucapan mereka menyakiti hatiku tapi coba tak kugubris
Ini itu tak boleh
aku tak boleh tetapi yg lain boleh
Mereka selalu mengungkit" kebaikan" dan apa yg telah mereka perbuat bagiku
Mereka selalu mengungkit apa yg telah aku dapat yang membuat mereka susah
Itu juga yg membuat hatiku menjadi kelam
Orang berkata aku keras kepala dan egois
terkadang aku melakukan itu semua agar keberadaanku diakui
agar aku tak selalu dipojokkan dan disalahkan
Sakit rasanya jika kita ada namun tak pernah ada yg menyadari
Orang berkata aku tak peduli dengan yang lain
Bukan.. itu bukan aku
Aku hanya tak berani mengungkapkan apa yg menjadi jeritan hatiku
Pernah ku coba menyuarakannya tapi tak ada yg peduli
Aku malah dibilang terlalu berlebihan
Sejak itulah aku memilih diam
Menyimpan rapat" apa yg kurasa
Biarlah mereka melihatku sebagai sosok yg bahagia selalu
Kurasa itu lebih baik

Kini aku benar-benar merasa lelah
sangat lelah..
Aku merasa percuma saja melanjutkan perjalananku
Ingin ku teriak tuk meluapkan segala emosi, cerita, dan semua yg telah ku kunci rapat"
Akankah ada yg mau mendengarkan ?
Mungkin hanya angin yang setia menemaniku

Tuhan..
Aku hanya mohon satu hal
Bahagiakanlah mereka yang kusayang
Biarlah aku tak bahagia
Jangan ambil mereka lagi ya Tuhan
Aku ingin membanggakan mereka hingga akhir hayatku
Tolong berikan akhir yg bahagia untuk kisahku ini :)

0 Responses

Posting Komentar